Kamis, 21 Juli 2011
Senin, 04 Juli 2011
Mahluk Luar Angkasa Menurut Alquran
Berbicara mengenai makhluk luar angkasa akan membawa kita pada kontroversi berkepanjangan yg sampai hari ditulisnya buku ini pun perdebatan dikalangan ilmuwan dan juga agamawan terus berlanjut. Tidak ada kata sepakat mengenainya. Ada yg mengkaitkan mereka dgn makhluk jenis Jin ada juga yg berpendapat bahwa mereka benar-benar ada dan berupa makhluk tersendiri terpisah dari jenis manusia dan jin ada juga yg mengingkari keberadaannya dan menganggapnya sekedar berita bohong isapan jempol dan imajinasi belaka
Padahal seperti yg telah diungkapkan oleh Syaikh Muhammad al-Ghazali dalam bukunya(1) bahwa bumi yg kita diami ini tidaklah lbh dari sebutir debu dialam semesta yg amat besar dan megah dan penuh dgn kehidupan dan makhluk hidup. Kita akan menjadi orang dungu apabila mengira hanya kita sajalah makhluk hidup dalam wujud semesta yg maha luas ini. Allah telah menciptakan begitu banyak galaksi mungkinkah hanya satu planet saja yg berisi kehidupan ?
Alam ini bagi al-Ghazali sudah penuh sesak dgn makhluk hidup yg diciptakan oleh Allah yg merujuk pada wujud-Nya dan bersaksi tentang kebesaran-Nya. Senada dgn pernyataan ini penulis Indonesia kontroversial ditahun 80-an asal Sumatera Barat bernama Nazwar Syamsu(2) berpendapat bahwa banyaknya laporan masyarakat bumi terhadap penampakan UFO atau piring terbang harus menjadi alasan positip yg mengkuatkan adanya kehidupan manusia bermasyarakat diplanet lain seperti halnya yg ada diplanet kita ini.
Namun berbeda dgn keduanya Muhammad Isa Dawud dgn semua uraiannya yg panjang lebar didalam bukunya menyatakan bahwa semua misteri seputar keberadaan piring terbang ataupun makhluk luar angkasa tidak lain hanyalah perbuatan dan tipu daya Iblis bersama Dajjal yg memiliki markas besar disegitiga Bermuda(3).
Terlepas dari perbedaan pendapat yg ada diatas tadi maka bagaimanapun logika mereka tidak ada yg menyimpang dari apa yg disampaikan oleh Allah dan Rasul-Nya didalam kitab suci al-Qur’an maupun al-Hadis. Mereka ini pada hakekatnya berbeda dalam cara penafsiran ayat dan hadis sesuai dgn cara maupun sudut pandang masing-masing. Tetapi satu hal yg pasti bahwa semua dalil yg mereka pergunakan sangat patut utk dijadikan perhatian bagi kita semua terutama utk yg tertarik dalam kajian ini.
Cerita mengenai keberadaan dari piring terbang dan manusia-manusia dari luar angkasa sendiri sebenarnya sudah dikenal jauh sebelum teknologi modern manusia dicapai misalnya dongeng-dongeng mengenai kerajaan Atlantis atau juga kisah mengenai kepahlawanan Hercules yg akhirnya kembali kelangit bersama ayahnya Zeus setelah menyelesaikan tugas dibumi tidak bisa dianggap hanya sekedar cerita pengantar tidur bangsa Yunani kuno bahkan cerita keperkasaan Gatot Kaca dalam wayang purwa yg memiliki baju terbang bernama “Kotang Antakusuma” dan helm “Basunanda” lengkap dgn sepatu pelindung “pada kacarma” juga menjadi suatu teori tersendiri oleh sejumlah peneliti masalah piring terbang.
Lalu bagaimana sebenarnya pendapat al-Qur’an sendiri mengenai hal-hal yg masih merupakan misteri besar ini ?
Kitab suci al-Qur’an memang tidak bercerita secara jelas kepada kita mengenai keberadaan makhluk hidup diluar manusia berikut planet dimana mereka tinggal. Tetapi hal ini tidak berarti bahwa secara simbolik al-Qur’an juga menolak keabsahan teori-teori tersebut sebab sebaliknya justru al-Qur’an menggambarkan kekuasaan Tuhan disemua alam semesta yg melingkupi seluruh makhluk hidup yg ada dan tersebar disemua penjuru galaksi.
Dan diantara ayat-ayat-Nya adl menciptakan langit dan bumi ; dan Dabbah yg Dia sebarkan pada keduanya. dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya. - Qs. 42 Asy-Syura :29
Dan Allah telah menciptakan Dabbah dari almaa’; diantara mereka ada yg berjalan diatas perutnya dan ada juga yg berjalan dgn dua kaki dan sebagiannya lagi berjalan atas empat kaki. Allah menciptakan apa yg Dia kehendaki krn sesungguhnya Allah berkuasa atas tiap-tiap sesuatu. - Qs. 24 An-Nur :45
Melalui surah asy-syura ayat 29 diatas kita memperoleh gambaran dari al-Qur’an bahwa Allah telah menyebarkan dabbah disemua langit dan bumi yg telah diciptakan-Nya. Pengertian dari istilah Dabbah ini sendiri bisa kita lihat pada surah an-Nur ayat 45 yaitu makhluk hidup yg memiliki cara berjalan berbeda-beda ada yg merayap seperti hewan melata ada yg berjalan dgn dua kaki sebagaimana halnya dgn manusia dan ada pula yg berjalan dgn empat kaki seperti kuda anjing kucing dan seterusnya sehingga merujuk istilah Dabbah yg ada dilangit dgn makhluk berjenis Jin atau Malaikat saja dan mengabaikan kemungkinan adanya makhluk jenis lain berarti bertentangan dgn maksud kitab suci sendiri.
Dan hanya kepada Allah saja bersujud semua yg ada dilangit dan dibumi mulai dari Dabbah hingga para malaikat; sementara para malaikat itu tidak pernah berbuat angkuh – Qs. 16 an-Nahl : 49
Karena itu tanpa mengurangi rasa hormat kita kepada mereka yg menolak keberadaan makhluk hidup diluar jenis manusia dan jin sekaligus menyatakan bahwa hanya diplanet bumi ini sajalah makhluk hidup ciptaan Allah menurut pendapat penulis pribadi maka dijaman yg serba modern dan canggih ini apalagi didukung oleh ayat-ayat al-Qur’an sendiri tidaklah bisa dibenarkan. Adalah mustahil kebohongan dilakukan oleh hampir separuh penghuni bumi ini dalam waktu yg berbeda dan bahkan dipisahkan oleh kurun masa berabad-abad dari sekarang.
Su’ud Muliadi(1) misalnya menyatakan dalam bukunya bahwa laporan paling tua mengenai pesawat dari luar angkasa yg mendarat dibumi ini berasal dari abad ke-15 sebelum Masehi yaitu pada sebuah tulisan Mesir kuno yg merupakan bagian dari buku harian Raja Thutmosis III yg merupakan raja Mesir terbesar dimasa lalu dgn daerah kekuasaannya sampai kesungai Euphrat dan Sudan.
Laporan itu terjadi pada salah satu ekspedisi penaklukkan yg dipimpinnya langsung dimana dalam perjalanannya Thutmosis III melihat adanya sebuah lingkaran api muncul diangkasa dgn panjang sekitar 1 rod atau ± 5 meter tanpa mengeluarkan suara dan perlahan bertambah tinggi naik keangkasa menuju keselatan dan menghilang dikegelapan malam.
Seterusnya beberapa penemuan Arkeologi kerajaan Romawi kuno juga menunjukkan bahwa penampakan dari piring terbang juga pernah terjadi dimasa lalu. Salah satu penemuan itu berupa mata uang logam Romawi kuno yg berukiran gambar bintang dan sebuah bola dgn antena mirip satelit yg ada dijaman kita modern ini. Pendapat awal yg memperkirakan bahwa bola berantena ini merupakan ukiran matahari akhirnya kandas setelah penyelidikan lbh lanjut mengungkapkan adanya kenyataan empat sinar cahaya dari bola itu dipancarkan dgn cara yg berlainan terhadap cahaya dari matahari. Apalagi pada mata uang logam tersebut terdapat kata-kata Providentia Deorum yg memuliakan para dewa dan terdapat seorang wanita dalam wujud Providentia muncul dari cahaya yg bersinar tersebut(2).
Selanjutnya berturut-turut Yves Naud dalam bukunya berjudul Peninggalan Masa Lampau yg misterius dan UFO dan Erich Von Daniken dgn bukunya Adakah makhluk lain dari angkasa luar(3) memberikan kehadapan kita banyak sekali data-data yg memastikan mengenai apa yg telah disampaikan oleh ayat-ayat al-Qur’an tadi. Bahkan menurut Yves Naud berdasarkan penelitiannya yg panjang teknologi yg pernah dicapai oleh nenek moyang manusia jaman dahulu kala jauh melebihi apa yg sudah dicapai oleh manusia modern sekarang ini.
Hal ini dibuktikannya dgn keberadaan Peta Piri Reis yg merupakan suatu peta dgn rancangan ilmu geografis sangat akurat Konon pada awal abad ke delapan belas di istana Topkapi Turki ditemukan peta-peta kuno. Peta itu adl milik seorang perwira tinggi Angkatan Laut Turki Laksamana Piri Reis. Dua buah atlas yg disimpan di perpustakaan negara di Berlin yg memuat gambar yg tepat dari laut Tengah dan daerah sekitar laut Mati juga berasal dari Laksamana Piri Reis ini. Semua peta ini telah diserahkan kepada Arlington H. Mallerey seorang Kartograf Amerika utk diteliti. Mallerey memperkuat fakta yg luar biasa bahwa semua data geografi terdapat pada peta-peta itu tetapi tidak digambar pada tempat yg semestinya. Ia minta bantuan dari Walters seorang kartograf dari Biro Hidrografi Angkatan Laut Amerika Serikat. Mallerey dan Walters bersama-sama menyusun suatu skala dan mentransformasikan peta itu menjadi bola dunia. Mereka membuat penemuan yg menggemparkan.
Petanya memang cermat bukan hanya mengenai Laut Tengah dan Laut Mati saja melainkan pantai-pantai Amerika Utara dan Selatan bahkan garis-garis tinggi Permukaan Samudra Antartika pun dilukiskan dgn persis sekali pada peta Piri Reis itu. Peta itu bukan hanya memproduksikan garis besarnya benua-benua melainkan juga topografi dari daerah-daerah pedalaman. Pegunungan puncak gunung pulau sungai dan dataran tinggi; semuanya digambarkan de ngan ketepatan yg luar biasa.
Dalam tahun 1957 peta-peta itu diserahkan kepada Jesnit Lineham yg menjabat direktur dari Weston Observatory merangkap juru potret pada Angkatan Laut Amerika Serikat. Setelah memeriksanya dgn cermat Lineham pun hanya dapat memperkuat ketepatannya yg fantastis itu bahkan sampai mengenai daerah daerah yg di masa sekarang jarang sekali dipelajari. Yang paling menonjol ialah bahwa pegunungan di Antartika yg baru ditemukan pada tahun 1952 dalam peta Reis telah terdapat. Pegunungan itu telah tertutup oleh es beratus-ratus tahun lamanya. Peta kita sekarang dibuat berdasarkan hasil pemetaan dgn menggunakan alat-alat gema suara. Penyelidikan terakhir yg dilakukan oleh Profesor Charles. H. Hapgood dan ahli matematika Richard W. Strachan telah memberikan informasi yg lbh mengherankan lagi. Setelah diadakan perbandingan dgn hasil pemotretan bulatan dunia kita yg di lakukan secara modern dari satelit perbandingan itu menunjukkan bahwa peta aslinya dari Piri Reis itu pasti telah dibuat berdasarkan hasil pemotretan dari udara dgn ketinggian yg jauh sekali.
Sebuah kapal ruang angkasa terbang diam di atas Kairo dan membidikkan kameranya lurus ke bawah setelah filmnya dicuci maka akan terdapat gambaran ini; segala sesuatu yg ada dalam radius kira-kira 5.000 mil dari Kairo akan direproduksikan secara tepat krn semuanya ada di bawah lensa. Tetapi negara-negara dan benua-benua di luar radius itu akan berubah reproduksinya dari keadaan sebenarnya. Semakin jauh pandangan kita dari titik pusat gambar semakin banyak penyimpangan atau perubahan gambarnya. Mengapa ini semua? krn bumi ini berbentuk bulatan benua-benua yg jauh dari titik pusat seolah tenggelam ke bawah. Negara Amerika Selatan misalnya tampaknya berubah dgn janggal sekali pada ukuran memanjangnya persis seperti perubahan pada peta Piri Reis ! Dan juga persis seperti hasil-hasil pemotretan yg dilakukan satelit buatan dari Amerika.
Bagaimana kita bisa menjelaskan hal demikian itu bagaimana mungkin nenek moyang kita mampu membuat peta seakurat ini dgn pengetahuan mereka yg konon menurut buku-buku sejarah masih dalam taraf hidup didalam gua dan mengembara ? Tidakkah teori yg menyatakan bahwa nenek moyang manusia sebenarnya pernah mencapai kemajuan dibidang ilmu dan teknologi canggih sebelum akhirnya melalui sebuah banjir besar telah melemparkan manusia kembali kejaman batu bisa diterima ? Bisakah ajaran Islam yg diklaim sebagai ajaran Tuhan semesta alam menjawab semuanya ?
Dan orang-orang yg hidup sebelum mereka sekarang ini telah pernah mendustakan Kami padahal mereka yg ada sekarang ini belum sampai pada sepersepuluh yg pernah Kami berikan kepada mereka dahulu kala. - Qs. 34 Saba’ : 45
Beberapa penafsir kitab suci ada yg merujuk maksud dari orang-orang yg hidup sebelumnya pada ayat tersebut sebagai orang-orang kafir Mekkah yg sudah meninggal sebelum kenabian Muhammad akan tetapi adl sah-sah saja bila kita menafsirkannya dgn makna yg lbh luas dari itu dan menghubungkan ayat ini dgn teori yg sudah kita bahas sebelumnya. Apalagi dalam catatan kakinya yg menjelaskan ayat ini Departemen Agama Republik Indonesia menulis maksud dari sepersepuluh yg kami berikan kepada orang-orang sebelumnya itu adl pemberian Allah seputar kepandaian ilmu pengetahuan umur panjang kekuatan jasmani kekayaan harta benda dan sebagainya.(4)
Seperti yg sering saya singgung bahwa al-Qur’an harus dipahami secara universal dan aktual sehingga kemonotonan penafsiran yg ada pada tafsir Qur’an tradisional tidak membuat kitab suci ini sebagai sesuatu yg hanya menjadi pajangan dimasjid ataupun bacaan saat menjelang sholat Jum’at. Kita harus melanjutkan misi aktualisasi kitab suci yg sudah dirintis oleh Syaikh Muhammad Abduh dan muridnya Rasyid Ridha diawal abad 20. Bangsa Indonesia sendiri memiliki banyak cendikiawan muslim modern yg telah mencoba memberikan tafsiran baru ayat-ayat al-Qur’an. Sebut saja misalnya nama-nama seperti Dr. Ir. Hidajat Nataatmadja melalui bukunya versi baru Ihya Ulumiddin(5) atau Nurcholish Madjid dalam Khazanah Intelektual Islam(6) serta nama Nazwar Syamsu yg terkenal dgn bukunya Tauhid dan Logika(7).
Dengan begitu maka kita bisa mendapatkan kitab suci al-Qur’an benar-benar sebagai kitab petunjuk yg bermanfaat bagi manusia didalam mempelajari ilmu dunia maupun ilmu akhirat.
Keberadaan planet-planet yg berfungsi sebagai tempat hidup dan berkehidupan makhluk berjiwa seperti bumi misalnya secara eksplisit bisa juga kita peroleh didalam ayat al-Qur’an :
Allah menciptakan tujuh langit dan seperti itu juga bumi; berlaku hukum-hukum Allah didalamnya agar kamu ketahui bahwa Allah sangat berkuasa terhadap segala sesuatu; dan Allah sungguh meliputi segalanya dgn pengetahuan-Nya. - Qs. 65 ath-Thalaq : 12
Jika kata langit dan bumi disebut dgn bilangan tujuh yg berarti banyak maka tentu yg dimaksud dalam ayat ini adl kemajemukan gugusan galaksi yg terdiri dari jutaan bintang dan planet-planet yg ada sebagaimana yg kita ketahui dari ilmu astronomi modern. Oleh karenanya secara tidak langsung al-Qur’an menyatakan kepada kita bahwa Bumi yg kita diami ini bukanlah satu-satunya bumi yg ada dijagad raya.
makhluk-makhluk yg ada dilangit dan dibumi memerlukan Dia tiap waktu Dia dalam kesibukan. - Qs. 55 Ar-Rahman :29
Setelah berkali-kali mengadakan pengamatan secara teliti menggunakan teleskop-teleskop Observatorium W.M. Keck Hawaii Observatorium Lick di California dan Observatorium McDonald di Texas sejak bulan Juli 2003 yg lalu maka hari selasa tanggal 31 Agustus 2004 sejumlah astronom mengumumkan penemuan jenis planet baru yg memiliki lbh banyak kesamaan dgn Bumi dibanding dgn planet-planet gas raksasa yg pernah ditemukan sebelumnya(8)
Planet-planet mirip bumi tersebut yg pertama berada di gugusan Leo memiliki massa 21 kali ukuran bumi dan waktu rotasi 264 hari dgn perkiraan jarak lbh kurang 33 tahun cahaya dari Bumi kita sedangkan planet berikutnya berada digugusan Cancer memiliki massa 18 kali dari bumi dan waktu orbit 281 hari dgn jarak dari bumi ini sekitar 41 tahun cahaya. Atas penemuan kedua planet ini baik Barbara McArthur peneliti dari Universitas Texas di Austin maupun Anne Kinney direktur Direktorat Misi Ilmiah Divisi Jagad Raya NASA sama-sama mengungkapkan rasa optimisnya bahwa teka-teki keberadaan makhluk hidup lain diluar bumi akan segera terjawab.
Planet lainnya yg baru ditemukan dan diduga memiliki juga persamaan dgn bumi adl planet yg mengorbit bintang Gliese 876 berjarak sekitar 15 tahun cahaya dari bumi pada arah rasi bintang Aquarius dgn massa sebesar 59 hingga 75 kali massa bumi(9)
Sementara misi antariksa tanpa awak Voyager 1 yg diluncurkan atas kerjasama NASA dan Caltech pada tanggal 5 September 1977 sudah berada diluar tata surya kita dgn jarak 14 milyar kilometer dari planet bumi dan tengah menyelidiki heliopause dan medium antar bintang ini adl satu-satunya benda buatan manusia modern yg berada jauh diruang angkasa sehingga utk dapat menangkap sinyalnya dipusat kontrol Jet Propulsion Laboratory di dekat Pasadena California dibutuhkan waktu lbh dari 13 jam.(10)
Akhirnya bersikap terlalu skeptis terhadap sejumlah kalangan yg menyibukkan dirinya utk melakukan eksplorasi angkasa raya guna menemukan peradaban lain maupun mentertawakan sejumlah penelitian terhadap ilmu pengetahuan yg pernah dicapai oleh nenek moyang manusia dimasa lalu sungguh bukan perbuatan yg bijaksana dan bertentangan dgn kitab suci.
Hai orang-orang yg beriman janganlah kamu memperolok-olok suatu kaum yg lain krn boleh jadi mereka itu lbh baik dari mereka yg mengoloknya; dan jangan juga para wanita saling memperolok sesamanya sebab boleh jadi wanita yg diperolokkan itu lbh baik dari wanita yg memperoloknya ; dan jangan kamu mencela dirimu sendiri serta jangan kamu saling memanggil dgn gelar yg jahat. Sejahat-jahat panggilan adl yg jahat setelah ia beriman dan siapa saja yg tidak bertobat maka mereka adl orang yg zhalim. – Qs. 49 al-Hujuraat : 11
Kita selaku manusia modern ini harus segera berhenti meneruskan perilaku pongah yg disertai stagnasi pendapatnya yg usang keberadaan para aliens alias makhluk berjiwa diplanet bumi yg lain nun jauh dikedalaman langit jangan sampai menimbulkan kekhawatiran berlebihan bahwa pendapat manusia sebagai makhluk termulia akan dilecehkan atau menjadi rusak. Pada hakekatnya manusia ini cuma sekedar makhluk yg hina(11) dgn kediaman berada dipinggiran galaksi tak lbh dari setitik debu berjarak ± 300 juta miliar km dari pusat Bimasakti. Mari kita berhenti berpikir egois dan merasa sebagai makhluk yg paling diperhatikan Tuhan padahal nyaris tiap hari kita melupakan Tuhan dan bergulat dgn dosa zinah korupsi dusta dan seribu satu macam kufur ni’mat lainnya manusia terlampau membumi sehingga tidak kuasa melepas ke-‘akuannya’.
(1) Su’ud Muliadi Sm Hk Mahluk Angkasa Luar dan al-Qur’an Penerbit PT. Garoeda Boeana Indah Pasuruan 1993 hal. 17.
(2) Idem hal. 21.
(3) Kedua buku ini bisa didownload langsung melalui Internet dari website Beta-UFO dgn alamat http://www.betaufo.com/ dalam format file PDF
(4) al-Qur’an dan Terjemahnya Departemen Agama Republik Indonesia Jakarta Penerbit Gema Risalah Press Bandung Edisi refisi tahun 1989 Catatan Kaki no 1244 hal. 691
(5) Dr. Ir. Hidajat Nataatmadja Karsa Menegakkan jiwa agama dalam dunia ilmiah versi baru Ihya Ulumiddin Penerbit Iqra Bandung 1982
(6) Nurcholish Madjid Khazanah Intelektual Islam Penerbit Bulan Bintang Jakarta 1984
(7) Nazwar Syamsu Tauhid dan Logika al-Qur’an dasar tanya jawab Ilmiah Penerbit Ghalia Indonesia Jakarta 1980
(8) Kompas Cyber Media http://www.kompas.com/teknologi/news/0409/01/173543.htm rubrik Sains Teknologi
(9) Harian umum Berita Pagi Planet Baru itu Kecil dan Berbatu No. 37 Tahun 1 Rabu 15 Juni 2005 hal 1
(10) Wikipedia Indonesia ensiklopedi bebas berbahasa Indonesia http://id.wikipedia.org/wiki/Voyager_1
(11) Silahkan buka al-Qur’an surah 32 as-Sajdah ayat 8
Wassalam
Copyright
sumber : file chm kajian islam